Senin, 14 Juli 2014

Yang Terpenting dari Partai Final World Cup 2014

Saya tak peduli skor pertandingan final piala dunia 2014 antara Jerman melawan Argentina sebagaimana saya tidak peduli siapa yang memenangkan pemilu tahun ini. Pertanyaan soal mana yang lebih baik antara Jokowi atau Prabowo, bagi saya, tidak penting untuk dijawab. Sama tidak pentingnya bila menjawab pertanyaan mengapa lagu FIFA World Cup 2014 yang dinyanyikan Pitbull dan Jenifer Lopez tak seheboh Waka Waka yang dinyanyikan Shakira, empat tahun lalu.

Yang menarik perhatian saya hanyalah Messi, Mascherano, dan Syurle (dulu saya tak bisa mengucap nama pemain yang berperan Inside Forward di Chelsea ini, sekarang saya lupa bagaimana cara menulis namanya dengan tepat). Mengapa hanya tiga pemain itu? Tentu ini soal keberpihakan. Tuhan saja berpihak, bagaimana mungkin saya bisa tak berpihak sebagaimana Tempo dan juga Jakartapost, yang belakangan sering diperbincangkan?

Karena itu, sebagai pecinta Chelsea sejak Ginfranco Zola dan penikmat Barcelona sejak Rivaldo, saya mencatat beberapa hal dari tiga pemain tadi di pertandingan final kemarin:

1)    Persetan Charles Puyol sebab Mascherano kini sudah menjadi badak! Sejak dipegang Pep Guardiola, kemampuan bertahan Mascherano semakin menajam. Itu terbukti di piala dunia tahun ini. Ia bermain sangat gemilang dalam menjaga keamanan kiper Sergio Romero.  Macherano bahkan menjadi pemain terbaik di pertandingan melawan Belanda berkat beberapa penyelamatannya. Selain itu, ia kerap menyemangati tim setiap jeda perpanjangan waktu. Maka, kehilangan sosok Charles Puyol di Barcelona sebetulnya hal yang tak penting-penting amat.

2)  Lionel Messi begitu berambisi menjuarai piala dunia tahun ini. Kata teman, Messi pernah mengatakan, jika diberi pilihan, Messi memilih mendapatkan piala dunia dari pada berderet prestasi yang kini sudah diraihnya. Ia barangkali benar-benar ingin menjadi legenda sebagaimana Maradona. Dengan ambisi sekhusyuk itu, ia bermain sangat baik sehingga mendapat predikat pemain terbaik. Ia mungkin akan mendapatkan piala dunia empat tahun mendatang ketika dengkulnya sudah semakin rapuh di usia 31 tahun. Soal Messi di Barca, siapa peduli? Sebab, publik Katalan telah menyambut kedatangan Si Bangor Luiz Suarez!

3)  Bocah tengik bernama Mario Goetze itu seharusnya tak disanjung melebihi Syurle! Dia memang mencetak gol, tetapi yang menciptakan gol tersebut sesungguhnya adalah Syurle. Tampil sebagai pemain pengganti, dia begitu apik mendobrak pertahanan Argentina. Dan satu-satunya gol yang ada di pertandingan tersebut terlahir berkat umpan dari kakinya! Dialah sebetulnya sang pahlawan. Ya, dia pemain Chelsea! Dan Chelsea telah resmi mendapatkan Cesc Fabregas, dari Barcelona!



Day 16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar