Senin, 28 Juli 2014

Ceramah Sastrawi

Solat Ied baru saja dilakukan. Orang-orang yang menghampar di lapangan belum juga pulang. Mereka harus mendengar ceramah dahulu sebelum bermaafan dengan sanak saudara di rumah pun makam.

Dengan kacamata hitam kecoklatan, kopiyah putih dang tongkat –entah untuk apa- di tangan kanan, sang khotib mulai menaiki mimbar. Puji-pujian serta salam terus-menerus dipanjatkan. Mukanya menghadap hadirin yang datang, namun agak tunduk melihat cacatan. Matanya yang terhalang kacamata hitam kecoklatan, jarang menatap jamaah. Keduanya terus fokus pada catatan.

Ia menggambarkan suasana takbir dari malam hingga pagi itu. Dengan sedikit sentuhan sastrawi dan nada suara datar, ia mencoba menunaikan tugasnya pagi itu. Katanya semua hanya fatamorgana, tanpa makna. Banyak sekali kata tanpa makna terucap dari bibirnya.

Pendengar lebih banyak yang membaca korang untuk alas sajadahnya ketimbang menatap wajah khotib yang mululu tunduk menuju catatan. Saya mendengarkan jelas, namun hanya sesekali lewat. Yang saya ingat, kata tanpa makna itu selalu terucap.

Ah, ceramah solat Ied tahun ini memang tanpa makna. Khotib nampaknya tak membuat benang merah dari apa yang disampaikannya. Pujian dan salam yang terlantunkan hanya sebatas bacaan. Catatan yang dilisankan.

Syahdan, pada penghujung ceramah, khotib mengajak hadirin mengangkat kedua tangan untuk berdoa. Meminta ampun kepada Tuhan. Suaranya disedih-sedihkan. Haru sekali nampaknya beliau. Namun, seorang bapak yang duduk di sebelah saya, hanya mengucap “amin” berulang-ulang di antara jeda kalimat sang khotib. Tak ada sedikit pun rasa haru yang kelihatan. Tanpa makna.

Ah, percobaan ceramah sastrawi pagi itu, saya rasa, gagal. Tak mengikat emosi. Hanya sebatas teks yang dihafal. Tanpa makna.

Jelang Manchester City kontra Ac Milan dalam Guinnes Cup 2014

Daftar peserta turnamen Guinnes Cup


Duel kedua tim besar akan digelar pagi ini. jawara Inggris 2013/14, Manchester City akan menjamu raksasa Italia, Ac Milan dalam laga pramusim Guinnes Cup di Amerika Serikat. Sebelumnya, kedua tim pernah bertemu tahun lalu pada ajang Audi Cup yang kala itu digelar di Jerman. City berhasil menang 5-3 atas setan merah dari Italia ini. sudahlah tak perlu lagi dibahas. Pertandingannya pun sudah lewat.

Ajang Guinnes Cup sendiri bisa dibilang sebagai Liga Champions versi mini. Lihat saja tim tim yang berlaga di dalamnya. Kita bisa melihat tim semacam Real Madrid, Arsenal, Liverpool, Inter, Man United, Roma, hingga Olympiacos hadir untuk meramaikan turnamen produsen bir asal Dublin ini. semua nama tadi adalah tim yang kerap mengisi fase grup Liga Champions. (Walaupun musim ini duo Milan telah masuk kedalam pengecualian peserta UCL).

Pagi ini kedua tim akan bersua. Milan akan memulai penampilannya dibawah sang arsitek anyar sekaligus legenda hidupnya, Fillipo Inzaghi. Milan diprediksikan akan tampil dengan Spartan demi melupakan mimpi buruk mereka musim lalu. Il Diavallo Rosso tak tampil di Eropa musim depan, mengikuti jejak sang tetangga, Internazionale. Pertandingan ini tentu saja akan menjadi gambaran kekuatan Milan musim depan. Hengkangnya Richardo Kaka (dan kemungkinan besar Robinho menyusul) ke MLS bukan soal, mengingat Milan sendiri telah menggaet kekuatan baru semisal Menez dan Alex dari tim petrodollar Prancis, Paris Saint Germain. Keduanya akan bersinergi bersama para andalan musim lalu semacam Montolivo, Abbiati, Abat, Nigel de Jong hingga si apel busuk Ballotelli.

Ballo dan de Jong sendiri akan bertemu mantan rekan setimnya dulu. Saya tentu berharap Fernando Reges/Zabaleta mampu mematahkan kaki Ballotelli. Tentunya jika hal tersebut terealisasi, ia diprediksi batal pindah ke Arsenal yang notabene adalah rival utama City di ranah ratu Elizabeth. Dengan patahnya kaki Ballo, Joe Hart sudah pasti tak perlu gelisah lagi gawangnya akan dibobol oleh eks pemain Inter tersebut. Sudahlah, paragraf ini tidak terlalu penting untuk dibaca.

City sendiri sedang dalam kepercayaan diri tinggi. Kemenangan 1-4 atas Sporting Kansas City telah menaikan mental mereka pasca dikandaskan Dundee United beberapa pecan lalu. Pellegrini sendiri dikabarkan cukup puas dengan performa anak asuhnya sejauh ini. bahkan the Charming Man asal Chile ini sudah sesumbar akan target the Sky Blues musim depan, mempertahankan gelar EPL dan melangkah lebih dauh di Liga Champions. Target tersebut masih relevan untuk diterima akal sehat. Mengingat City memiliki kekuatan untuk mencapai hal tersebut.

Pertandingan ini tak lebih dari sekedar menguji kesiapan tim demi menyongsong musim baru. Kabar teranyar menyebutkan, City akan memakai seragam away mereka untuk musim depan. Ah sudahlah, seragamnya biasa-biasa saja. Saya hanya menunggu skema apa yang nantinya akan diterapkan Pellegrini dalam match pagi ini. sialnya lagi, Match ini akan menganggu stabilitas waktu saya sebagai umat muslim. Karena aka nada jadwal yang lebih penting daripada match ini, mengikuti solat Idul Fitri di Masjid terdekat.