Senin, 05 November 2012

Melukis Malam


Gambar ini dibuat oleh Riko

Lagi-lagi Riko berulah. Kali ini Riko tidak sendirian, ia ditemani Inu –seorang kawan yang baru meresmikan ajaran baru (cek TL @inuisme)- sedang menggambar wajah. Dan saya yang tak tahu ingin berbuat apa, langsung saja menuliskan cerita –setidakknya tulisan ini dapat dijadikan kenangan untuk kami bertiga- mengenai mereka berdua.

Lagu Efek Rumah Kaca diputar keras-keras dari handphone Riko. Dua anak Desain Komunikasi Visual bersama saya tentunya, langsung larut dalam kegirangannya masing-masing. Inspirasi langsung datang, mereka menggambar dan saya menulis mereka yang sedang asyik menggambar. Entah untuk apa semua ini, mungkin hanya tugas kuliah atau mencari kesenangan, siapa yang peduli?

Gambar ini dibuat oleh Inu

Gambar ini dibuat oleh Riko

Malam yang masih saja terguyur hujan sangat terasa hangat ketika teh manis hangat, yang dibuatkan oleh Inu setelah kode-kode gelagat tidak enak diperlihatkan oleh saya dan Riko, menemani kesibukkan kami. Lagu yang terdengar semakin menambah asyik untuk menyibukkan diri kami sendiri, bukan bermalasan. Semua bergerak. Tangan bergerak, otak berputar, waktu pun terus melaju tanpa henti. Ada karya yang tercipta pada malam itu.

Mereka melukiskan wajah dalam goresan pensil, sementara saya melukiskan mereka dan suasana malam itu dalam sebuah tulisan.

Riko dan Inu membuat komposisi sketsa anak muda yang terlihat tua dan sebaliknya. Yang jelas, sketsa-sketsa yang dibuat oleh Riko dan Inu lebih asyik dilihat daripada melihat modelnya secara langsung –setidaknya untuk saya. Saya asyik merekam kejadian demi kejadian untuk dijadikan sebuah kenangan.

Semua terjadi dalam waktu yang sangat singkat, sampai panggilan asap-asap kecanduan memanggil kami yang mulai sadar akan kebutuhan. Akhirnya, obrolan standar menutup perjumpaan kami pada malam yang belum kering oleh air hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar