Selasa, 30 Oktober 2012

The Power of "Terus Kenape"


Frasa "terus kenape", belakangan ini menjadi senjata paling ampuh bagi beberapa teman saya dalam menangkal setiap serangan kalimat-kalimat dari oranglain. Setiap kritikan yang ofensif, sekejap dapat dipatahkan dengan pertahanan berupa pertanyaan "terus kenape?". Kadang-kadang, frasa itu ditambah kalimat lain semacam, "you pikir vox you vox dei?" (lo pikir, suara lo suara tuhan?).

Awalnya, frasa itu sering digunakan oleh akun twitter @midiahn, seorang publik figur yang absurd (sila cek timeline twitternya). Salah satu teman saya yang juga fans M (nama twitter @midiahn) pun menirunya hingga akhirnya menjadi tren lokal di kalangan teman-teman saya.

Saya semula menganggap itu semacam lelucon. Tapi barusan saya mendapatkan pengalaman yang membuktikan bahwa frasa itu memang memiliki semacam kekuatan tersembunyi.

                                                                                                      ***

Saya kaget. Sekitar jam satu tengah malam tiba-tiba telfon rumah saya berdering, memecahkan segala kesunyian. Ini tak seperti biasanya. Aneh. Jarang sekali orang menelfon di malam seterik ini. Orang-orang rumah saya sudah tertidur lelap. Saya pun langsung bergegas mengangkat telfon tersebut dengan segenap penasaran yang ada dan juga untuk menjaga agar orang-orang di rumah saya tidak terbangun.

"Halo...," saya mengangkat telfonnya. Terdengar suara kerumunan.
"Pa...," suara tangis. Si penelfon itu menangis membelakangi suara kerumunan tadi.
"Halo... Siapa nih?", saya memastikan.
"Pa, ini aku," nangisnya semakin menjadi-jadi, "aku ketangkep polisi, Pa...", semakin lengking.
"Terus kenape?", saya menjawabnya enteng.
"nuuuut... nuuut... nuuuuut," dan telfon pun terputus.

Saya tahu betul, itu adalah telfon penipuan. Teman-teman saya sudah banyak sekali yang menceritakan pengalamannya mengenai penipuan dengan modus seperti itu. Cara yang sama, di waktu yang sama. Penipu tersebut biasanya meminta korban menransfer uang, membuat korban panik di tengah malam yang sepi. Beberapa teman saya pernah ada yang terjebak. Mengerikan memang.

Tapi betapa tidak, malam ini, si penipu menyerah dengan menutup telfonnya karena merasa usahanya sia-sia hanya karena sebuah frasa: TERUS KENAPE?

1 komentar: