Berantakannya hidup saya dimulai pada saat saya
dimulai saat saya mengikuti akun Twitter
yang bernamakan M. Bisa dilihat setiap detik dan menit selalu ada tweet yang
penuh sesak oleh omongan yang tak
jelas. Namun dibalik itu semua, ada beberapa hikmah yang bisa dipetik dari
sana.
Semena-mena, asal-asalan dan ketidakpeduliannya seakan
memberikan sebuah renungan singkat untuk diri saya. Yang saya dapat adalah
tidak semua omongan orang bisa kita terima semuanya. Sebuah hal yang kecil
namun sangat bermanfaat. dan saat itu sikap tak peduli mulai tumbuh dalam diri saya.
Ada lagi hal yang bisa saya petik dari M, sifat
terbukanya terhadap kaum hawa menjadi sebuah pelajaran untuk saya yang
pecundang ini. Beberapa hari lalu saat saya melihat obrolan kawan saya dengan
kawannya di Twitter. Dan yang jadi masalah adalah ketika saya ikut nimbrung
diantara obrolan mereka dan berkata “cantik nih, siapa mey (nama kawan saya)?”
mey pun menjawab “temen gue lah her” dan kawannya menjawab “wow”. Sebuah sinyal
keberanian sedikit demi sedikit mulai muncul dari diri saya. Kemarin saya
pecundang, hari ini saya pemenang. Terima kasih M.
Kemarin sore saat ada obrolan pembunuh waktu dengan
para founder blog ini, kami kembali
membicarakan Mr. M dan segala tingkah lakunya yang super cerdas dan kadang
terlihat bodoh. Dan ada cerita yang membuat saya tertawa sore kemarin “
sesanggar-sangarnya m, gondrong, tattoan, tetep aja tunduk sama tukang tahu
sumedang (Tukang tahu sumedang disini adalah Pidi Baiq , presiden Republik
Panas Dalam)” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar