Jumat, 11 Oktober 2013

Polisi Mengingatkan Saya dengan Babi

Tadi siang polisi menilang di rel kereta tempat di depan kampus saya. Saat itu saya hendak membeli bubur di seberang kampus saya.

Saya dan anda tentu saja tak punya kepentingan apa-apa dengan polisi. Maka slogannya yang melindungi dan mengayomi masyarakat hanyalah omong kosong belaka. Polisi hanya melindungi negara. Mereka hanya mengayomi para pemilik modal. Keberadaannya tak akan pernah berpihak pada masyarakat.

Di tengah penilangan itu, saya sempat berdebat alot. Polisi memang selalu menjengkelkan. Tai kucing lah liputan di media massa mengenai polisi-polisi cantik atau pun yang baik hati.

Perdebatan itu mengingatkan saya dengan Babi. Babi yang saya maksud adalah sebuah cerpen dari Romi Zarman di Koran Tempo 17 Oktober tiga tahun lalu.

Agar jelas mengapa pengalaman saya dengan polisi itu bisa terhubunga dengan ingatan saya mengenai Babi, maka simaklah sendiri cerpen ini: klik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar