Sabtu, 10 November 2012

Konservatif


Ilustrasi: blogspot.com

Senja menghilang, malam datang, permainan kartu dimulai. Seperti yang sudah-sudah, kopi dipesan, rokok dinyalakan. Namun sungguh sayang, permainan tak berkembang. Tak ada Poker, tak ada Remi. Yang ada hanyalah Tepok Nyamuk, Cangkulan, dan 41. Payah. Tak berkembang.

Lagu dari The Adams yang berjudul ‘Konservatif’ dimainkan, seakan suasana saat itu langsung terlambangkan dalam lagu tersebut. “Dan kini telah gelas ke tiga, jam sembilan malam aku pulang,” begitulah liriknya, begitu pula suasana saat itu. Ingin pulang, tidur dan bermimpi indah.

Berita belum juga datang, permainan terus berjalan. Rasa bosan mulai melawan, permainan sudah tak menawan. Konservatif. Payah.

Sirine ambulan berlalu-lalang, malam tak kunjung berteman. Permainan semakin membisankan, kekalahan selalu datang, kegelisahan. Payah.

Permainan ditutup dengan setan. Saya berhenti menulis untuk makan. Setan, setelah makan menjadi setan. Ya, permainan setan.



Jakarta, sedang menunggu berita, November 2012

4 komentar: