Ilustrasi: blogspot.com
“Mengapa harus
gelisah? Mengapa tak kau simpan sendiri kegelisahanmu itu?” –seorang teman
imajiner
Kegelisahan adalah sifat dari manusia konkret, yang hidup
secara sadar. Manusia konkret menjadi pusat kegelisahan yang melahirkan sebuah
renungan, lalu mereka menempatkan dirinya sebagai manusia yang bereksistensi. Keeksistensian
itu memerlukan apresiasi dari manusia lain. Oleh karena itu, kegelisahan yang
telah direnungkan sudah selayaknya dibagikan kepada manusia lain –setidaknya untuk
mencari apresiasi.
Kegelisahan manusia muncul dari ketidakpuasan terhadap
kondisinya –baik secara personal maupun terhadap lingkungan sosial. Intinya adalah
penolakan terhadap sistem yang berlaku dalam kehidupan sosial tidak mengakui
eksistensinya. Menurut Freidrich Nietzche, manusia yang berkesistensi adalah
manusia yang mempunyai keinginan untuk berkuasa (will to power), dan untuk berkuasa manusia harus menjadi manusia
super (uebermensh) yang mempunyai
mental majikan bukan mental budak. Dan kemampuan ini hanya dapat dicapai dengan
penderitaan karena dengan menderita orang akan berpikir lebih aktif dan akan
menemukan dirinya sendiri.
Penderitaan yang dimaksud adalah proses kegelisahan itu
datang dan selalu menghantui kehidupan manusia. Dalam pederitaan itulah, manusia
ditantang untuk menemui hakikat dari dirinya sendiri. Dibutuhkan proses
renungan yang panjang untuk menemukan makna dari hidup yang sebenarnya.
Manusia membutuhkan waktu untuk merenungkan kegelisahan yang
menghantui pikirannya. Renungan yang digunakan untuk mengatasi kegelisahannya
itu yang menentukan kualitas hidup yang dimiliki seseorang. Ya, renungan yang
jernih akan menhasilkan pikiran yang jernih pula, pikiran yang jernih akan
menghasilkan ide yang jernih, yang lahir dari kegelisahan yang menghantui.
Kegelisahan manusia akan terus ada. Ia (kegelisahan) merupakan
proses untuk menemukan makna dari kehidupan. Manusia-manusia yang belum
menemukan makna dari kehidupannya, senantiasa selalu menjadi gelisah. Dan
manusia yang cerdas tentu akan memanfaatkan kegelisaahan itu menjadi sebuah
pemikiran dan ide-ide yang baru, bukan hanya larut dalam kegelisahannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar