Lelaki
kurus itu berjalan mendekati meja makan. Pelan-pelan berjalan dengan sekujur
tubuh gemetar. Tangannya juga bergetar.
Matanya
melotot. Bibirnya bergerak-gerak seperti orang stroke. Kepalanya yang agak
patah ke samping, juga bergerak-gerak. Ia bertelanjang dada.
Di
meja makan, ada banyak makanan. Ada nasi, sop, daging, buah-buahan, dan
beberapa plastik. Banyak sekali makanan terhampar tak beraturan. Dengan tangan gemetar,
lelaki itu menarik kursi di meja makan, lalu duduk.
Ia
sejenak mengamati seluruh makanan yang ada di hadapannya. Kemudian perlahan
memakannya dengan tangan kanan.
Satu
suap, dua suap, tiga suap, kecepatannya menyuap semakin cepat. Semakin cepat
dan terus semakin cepat. Ia kemudian menggunakan tangan kirinya juga untuk menyuap.
Kecepatannya terus bertambah hingga suara lelaki itu keluar, seperti menggumam.
Lama-lama,
kedua tangannya itu menyuap makanan dengan cara menggenggam. Digenggamnya
makanan di meja itu secara acak. Suapan sebesar genggaman tangannya membuat
makanan-makanan itu memenuhi mukanya. Gumamannya juga semakin keras.
Ia
begitu nafsu memakan seluruh makanan di meja itu. Ia ingin menghabiskan
semuanya. Detik demi detik hasrat memakannya semakin besar. Hingga akhirnya dia
muntah di meja makan. Ia muntah begitu banyak.
Ketika
muntahnya tak lagi keluar, ia jatuhkan kepala dan tangannya di atas meja makan,
di atas makanan dan muntahannya. Ia diam beberapa jenak sambil menggumam dan
nafasnya tersendat. Kemudian ia bangun, lalu tersenyum, dengan tubuh yang masih
gemetar.
Day 12