Laman

Kamis, 25 Oktober 2012

Sajak Pendiam


Aku diam
Aku diam tak mendengar
Aku diam bagaikan musik yang berdentang keras
Aku diam dan menikmati kesunyianku

Aku melihat orang-orang bersuka cita tanpa tujuan
Aku melihat mereka yang kebingungan dan tetap berjalan
Aku melihat mereka yang mempunyai harapan
Aku merasakan dunia yang terus berputar
Tapi aku hanya bisa diam
Gelisah
Diam menikmati kegelisahanku

Lalu aku bangkit
Aku bangkit menghampiri aliran sungai yang deras
Aku mencicipi airnya
Bangsat!!
Airnya pahit
Kurasakan pahitnya
Namun aku tak kuat
Lalu aku kembali diam
Menyerah

Aku berbaring menatap hitam
Gelap tak ada suara
Tak ada udara
Namun begitu tenang
Kunikmati ketenangan dalam gelap
Kurasakan kenyamanan dari setiap kata yang tak jadi keluar
Dan aku masih berdiam

Aku duduk dan masih terdiam
Masih gelap
Masih diam
Tak ada harapan
Hanya bisa melihat mereka yang kegirangan
Melihat mereka yang melawan
Melihat mereka yang mempunyai harapan
Tapi aku akan tetap diam dan menikmati gelap
Entah sampai kapan...

Jakarta, Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar