“Broh,
anterin gua ke C***z yuk, gua mau beli baju nih”. Mungkin kita pernah mendengar
percakapan ringan nan membosankan seperti itu. Barang bermerek seakan menjadi
hal wajib untuk dikonsumsi anak anak muda. Semua berawal dari sifat
konsumerisme berlebih, sifat manusia yang tak pernah puas, atau yang paling
menyedihkan adalah sebuah tuntutan untuk modis disetiap zamannya. Semoga hal
terakhir tak masuk ke dalam kategori.
Ada sebuah
pemikiran ala hipster (ataupun bukan, entahlah) yang mengena di pikiran saya.
Mencari sebuah hal yang baru dan terbatas demi tampil berbeda. Khusunya dalam
hal berbusana. Saya lebih memilih berbelanja ke pasar loak daripada harus sibuk
mengikuti tren yang ada. Tanyakan kepada David Naif, Jimi Upstairs, ataupun
para kolektor barang lawas yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu, karena
memang tak berguna juga. Pasar loak bisa memberikan penghematan luar biasa pada
pengeluaran anda. Daripada berburu barang ke negeri singa ataupun homebase Upin Ipin sekalipun (yang pastinya akan menguras tenaga, kocek dan mampu
mengkerutkan kelamin). Segala yang ingin kita cari bisa didapatkan dipasar loak.
Mulai dari jaket berbulu hewan (baik najis ataupun tidak), rompi, jeans, baju
tidur, bahkan bra sekalipun.
Tidak bisa
dipastikan apakah barang yang ada disana merupakan sebuah barang bekas ataupun
barang illegal yang tertahan dipelabuhan. Yang jelas, pandai pandailah menawar
barang yang ingin kita beli. Sekedar untuk menyelaraskan harga pasar dan
dompet, hal ini terbukti ampuh. Dan satu hal yang penting, persetan dengan
stigma orang orang yang mengatakan, “barang barang dipasar loak adalah barang
bekas pakai, kita akan terkena penyakit kulit, bla bla bla”. Dengan pencucian
yang baik dan benar, tentu kita bisa mensterilkan hal buruk yang disebutkan orang-orang tadi. Atau jika masih ragu, pergilah ketempat laundry
terdekat (walaupun sama saja hasilnya).
Dengan
berbelanja ke pasar loak, kita setidaknya turut membantu para pengusaha kecil
menengah untuk tetap makan. Daripada membayar mahal untuk barang bermerek dan
mengguritakan program kapitalis yang seakin menggurita.
Tulisan ini ditanggapi oleh Bayu Adji P
Tulisan ini ditanggapi oleh Bayu Adji P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar