Laman

Rabu, 09 Juli 2014

Kemenangan besar Jerman, keterkaitan dengan pilpres dan kemungkinan perang / derbi Branding

Jerman tampil amat gila semalam, mereka menggerus tuan rumah Brazil 1-7 di Estadio Bello Horizonte. Jerman sendiri menjawab keraguan saya akan sisi pragmatisnya yang membosankan. Mereka mencoba keluar dari zona nyaman dan hasilnya adalah 200 juta jiwa lebih harus merasakan kepiluan atas perlakuan Jerman. Hal ini tentu mengingatkan saya terhadap pembantaian tentara Jerman kepada kaum yahudi puluhan tahun silam. Kepiluan yang dirasakan warga Brazil dan Yahudi mungkin terlihat sama. Namun berbeda konteks.
Ketiadaan Thiago Silva dan Neymar disinyalir menjadi kerapuhan utama pertahanan dan penyerangan Brazil. Lihat saja bagaimana Kroos, Khedira, Muller, Oezil dan Klose mampu menari-nari ditengah benteng pertahanan Brazil yang dijaga jendral dadakan, kribo bangsat David Luiz. Dalam tempo setengah jam, sudah ada lima peluru tim panser yang bersarang di benteng terakhir Brazil. Sejujurnya, peperangan itu sudah selesai semenjak panser unggul lima gol.
Siapa yang bisa memprediksi kemenangan super besar ini? Saya rasa tak ada satu orangpun mampu meramalkannya. Yang saya tahu ialah, Jerman bermain dengan semestinya mereka bermain, disiplin dalam menyerang dan bertahan, seperti perpaduan Munchen dan Dortmund. Hal itu sudah cukup untuk saya tersenyum lebar.
Yang menggelikan, hasil akhir pertandingan ini dijadikan acuan siapa pemenang Capres 2014. Pendukung Prabowo mencoba menggambarkan skor 1-7 sebagai tanda bahwa presiden ke 7 Indonesia adalah nomor 1. Sementara pendukung Jokowi menandakan Skor tersebut dengan analogi 7okow1 sebagai penanda presiden Republik indonesia ke tujuh. Atau 7 (untuk pengganti huruf J pada Jokowi) dan 1 sebagai maksud RI 1, whatever. Fcuk.

Tim panser tinggal menunggu lawan berikutnya di Final. Apakah wakil Nike asal Eropa, Belanda. Atau kebanggaan Adidas asal Amerika Selatan, Argentina. Kemungkinan yang bakal terjadi di final ialah Battle of Adidas atau Battle of Branding.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar