Bila kalian sudah
bosan mendengar cerita tentang Riko, yang bermimpi menjadi seorang rockstar,
saya tak peduli. Yang penting, Riko tetap ber-oranggila-ria.
Malam setelah hujan
berhenti mengguyur Lenteng Agung-Srengseng Sawah dan sekitarnya, Riko datang ke
rumah. “Sialan, laptop gue kena virus sality. Photoshop sama Illustrator-nya
pada ilang-ilangan,” keluh kesahnya saat hendak meminjam komputer saya untuk
mengerjakan tugas kuliahnya.
Tugas selesai dan, seperti
biasa, transaksi ilegal –entah musik, film, atau gambar- dimulai. Lebih dari sepuluh
album Bob Marley saya copy dari
laptop yang sudah kehilangan software Adobe portable-nya. Sebagai imbalannya,
saya memberikan film-film kadaluarsa dengan subtittle-nya.
Tak disangka dan tak diduga, saya menemukan tugas iklan di laptopnya.
Apa
isinya?
Riko sebagai talent, bukan lagi rockstar, tapi tetap orang gila
Sepertinya tak perlu
lagi penjelasan tidak berkualitas ini, sekian dan terima kasih.
*Tulisan ini sesungguhnya adalah....