Ilustrasi: merdeka.com
Derby Della Capitale
adalah pertandingan antara dua klub ibukota Italia, SS Lazio dan AS Roma.
Minggu, 11 November 2012, Lazio berlaku sebagai tuan rumah di stadion Olimpico,
menjamu rival abadinya Roma. Pertandingan derby dibuka dengan kepulan asap dari tribun penonton stadion Olimpico dan juga
hujan yang terus mengguyur lapangan. Babak pertama berjalan baru memasuki menit
ke-9, Roma membuka keunggulan dengan sundulan Erik Lamela, yang berawal dari
sebuah tendangan sudut.
Pertandingan terus
berjalan keras, dan Lazio mendapatkan tendangan bebas. Antonio Candreva dengan
tendangannya yang keras, mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Lazio berbalik
unggul ketika Klose dapat memanfaatkan umpan datar dar Hernanes menjadi sebuah
gol.
Hujan yang semakin
deras mengguyur lapangan sempat menyulitkan para pemain untuk mengontrol bola. Namun
derasnya hujan tak mampu meredakan tensi di lapangan. Puncaknya adalah ketika
De Rossi dihadiahi kartu merah oleh wasit setelah mendorong muka Stefano Mauri
di penghujung babak pertama.
Memasuki babak
kedua, Lazio bermain cepat. Mauri berhasih menambah keunggulan Lazio, setelah
memanfaatkan bluder dari pemain belakang Roma, menjadi 3-1. Lazio terus
mendominasi jalannya babak kedua sebelum akhirnya, Mauri mendapat kartu kuning
kedua akibat tangannya menyentuh bola. Bersamaan dengan itu, Pjanic, yang baru
masuk menggantikan Totti, menjadi eksekutor tendangan bebas, mampu memperkecil
ketinggalan dengan tendangan kerasnya yang tepat menuju jala gawang. Namun sayang,
Roma tidak mampu memanfaatkan waktu sisa pertandingan, sehingga Lazio untuk
sementara menjadi raja di kota Roma. Hujan yang deras
sekaligus menutupi tangisan air mata Roma.
Foto: istimewa
Derby Della Capitale
adalah pertandingan dua klub sekota paling panas di dunia sepak bola. Masing-masing
pendukung adalah tifosi yang fanatik. Laziale (sebutan untuk tifosi Lazio) dan
Romanisti memang tak pernah bisa berdamai. Di dalam stadion Olimpico, mereka
memiliki wilayah masing-masing, Laziale di tribun sebelah utara (curva nord),
sementara Romaninti menduduki bagian selatan tribun (curva sud). Tifosi kedua
tim saling berseberangan tak hanya di dalam stadion, tapi juga di luar stadion.
Terakhir pada tahun 2007, korban nyawa hilang dari seorang Laziale saat
menyaksikkan Derby Dela Capitale.
Tak heran bila para
pemain mati-matian dalam pertandingan demi gengsi dan kemenangan. Hujan deras
yang sempat menghambat jalannya bola karena genangan air, bahkan hujan kartu
pun tak mampu untuk menurunkan tensi laga Derby Della Capitale. Kedua tim
sama-sama ingin kemenangan, yang bukan hanya untuk merebut poin, tapi juga nama
besar tim. Namun untuk saat ini, Lazio yang menjadi raja di Roma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar